Saturday, February 11, 2012

Mudharat Perayaan Hari Valentine

Postingan berikut ini adalah Tulisan dari seorang guru SMP (detailnya bisa dilihat di akhir tulisan beliau). Maksud Admin meyadur tulisan beliau sebagai bahan renungan mudah-mudahan menjadi pencerahan bagi kita dan terutama anak-anak kita yang mulai beranjak remaja. Admin pernah membaca hasil sebuah survey yang konklusinya sbb : "JUSTRU PADA HARI VALENTINE TSB, BANYAK REMAJA PUTRA MAUPUN PUTRI KEHILANGAN KEPERJAKAAN DAN KEPERAWANANNYA DENGAN DALIH RASA CINTA DAN KASIH SAYANG"... merinding kalau kita mendengarnya, tapi inilah kenyataan yang kita saksikan dewasa ini. Sekali lagi tulisan ini bukan bermaksud provokasi negatif (berarti positif dong..?)atau untuk mendiskreditkan pihak-pihak tertentu, ini murni ungkapan kekhawatiran akan masa depan anak-anak kita nanti. Tulisannya agak panjang, tapi kalau dibaca dengan tenang Insya Allah tak terasa lama... memang kadang kala untuk hal-hal tertentu perlu penjelasan yang panjang dan detil agar "benang merah sekaligus pesan moralnya" dapat dicerna dan dimengerti. Terima kasih kepada bapak Muhammad Kosim LA, MA atas tulisannya sekaligus mohon izin untuk menyadur nya kembali di blog ini. Berikut tulisannya... Hari valentine atau Valentine Day agaknya tidak asing lagi di kalangan remaja. Bahkan tidak sedikit di antara mereka yang menunggu-nunggu kedatangannya. Bagi mereka, Valentine Day adalah momentum mencurahkan kasih sayang kepada orang yang dicintai. Tanggal 14 Februari adalah tanggal yang diyakini sebagai hari valentine tersebut. Ironisnya, remaja yang turut merayakan hari itu justru dari kalangan remaja muslim yang ikut-ikutan tanpa mengetahui makna dari Valentine Day itu sendiri. Umat Islam memang tidak dilarang untuk mengikuti budaya orang lain, dengan syarat yang diikuti tersebut tidak bertentangan dengan aturan Islam. Sementara perayaan hari valentine yang merupakan budaya non-muslim justru dijadikan momentum untuk menyampaikan rasa cinta dan kasih sayang kepada pasangan lawan jenisnya, atau lebih dikenal dengan istilah “pacaran”. Biasanya, para remaja akan memberikan hadiah kepada kekasihnya dengan mengucapkan “Be My Valentine”, Jadilah valentinku. Kemudian pemberian hadiah itu bisa berbentuk bunga mawar, cokelat, atau benda lain yang disukai pasangannya yang biasanya dihiasi warna pink atau ungu. Dan tidak jarang hadiah yang diberikan berupa pegangan tangan, membelai rambut, ciuman, sampai kepada berpelukan yang mereka anggap sebagai wujud dari kasih sayang. Adegan seperti itu tidak lagi dianggap sesuatu yang tabu, malah sebaliknya menjadi kebanggaan sebagai “manusia modern”. Sungguh memalukan dan memilukan jika remaja muslim juga turut andil dalam perayaan yang sarat dengan kemaksiatan. Mestinya remaja muslim bersifat kritis terhadap budaya luar, bukan anti, tetapi melakukan filterisasi terhadap budaya tersebut sehingga tidak berdampak terhadap perkembangan kepribadian muslim yang memiliki kesucian akidah, ketaatan ibadah, dan keindahan akhlakul karimah. Salah satu upaya untuk mengkritisi budaya luar tersebut adalah dengan melacak akar sejarah dari Valentine Day. Jika dilacak dari sejarah, terdapat banyak versi tentang asal perayaan Valentine Day. Rizki Ridyasmara, misalnya, dalam bukunya “Valentine Day, Natal, Happy New Year, April Mop, Hallowen. So What?” menguraikan tentang beberapa versi tentang asal usul Valentine Day. Dari uraiannya, secara garis besar dapat disimpulkan bahwa sejarah Valentine Day bisa ditinjau dari dua versi, yaitu dari tradisi kepercayaan Romawi Kuno dan tradisi yang berkembang di tengah-tengah umat Kristiani. Kedua versi itupun saling berkaitan. Pada masa Romawi Kuno, dikenal tradisi paganisme (dewa-dewi) dan tradisi-tradisi yang berkembang dipenuhi dengan legenda dan mitos yang sulit dipertanggungjawabkan kebenarannya serta tradisi penyembahan berhala yang juga irrasional. Salah satu tradisi sekaligus kepercayaan yang berkembang ketika itu adalah adanya pandangan bahwa pertengahan Februari dipandang sebagai periode cinta dan kesuburan. Bahkan dalam sejarah kalender Athena Kuno, antara Januari dan pertengahan Februari disebut sebagai bulan Gamelion yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera. Sementara di Roma Kuno, 15 Februari dikenal sebagai hari raya Lupercalia, berasal dari nama Lupercus, sang dewa kesuburan. Dewa ini digambarkan sebagai laki-laki yang setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Para pendeta pun di masa itu melakukan ritual setiap tanggal 15 Februari berupa penyembahan kepada dewa Lupercalia dengan mengorbankan kambing. Dua hari sebelumnya, tanggal 13 dan 14 Februari dilakukan persembahan kepada dewi cinta (Queen of Feverish Love) bernama Juno Februata. Di hari itu, para pemuda mengundi nama para gadis di sebuah kotak lalu mengacak dan mencabut namanya. Gadis yang terpilih akan menjadi kekasihnya selama setahun untuk dijadikan objek hiburan. Para pemuda itu juga mengirimkan sebuah kartu yang bertuliskan “dengan nama tuhan Ibu, saya kirimkan kepadamu kartu ini.” Tuhan ibu itu adalah dewi cinta. Akibatnya, perempuan menjadi pelampiasan nafsu kaum lelaki. Pada tanggal 15, dilakukan upacara ke kuil meminta perlindungan kepada dewa Lupercus dan para pemuda membawa potongan kambing yang ia mereka persembahkan lalu melecut gadis-gadis. Para gadis itu pun berebut untuk dilecut karena percaya akan menambah kecantikan dan kesuburan mereka. Pada masa selanjutnya, berkembanglah agama Kristen Katolik dan memasuki wilayah Roma. Untuk menarik simpati dari penduduk Roma, mereka mengadopsi beberapa tradisi dan upacara paganisme dan mempolesnya dengan nuansa Kristiani dengan harapan mereka berpikir bahwa ada kesamaan antara keyakinan Roma Kuno dengan keyakinan Kristen sebagai ajaran baru. Mereka pun mengganti nama-nama dewa dengan nama-nama Paus dan Pastor. Salah seorang pendukung yang terkenal adalah Kaisar Konstantine dan Paus Greogory I. Salah satu upaya yang mereka lakukan adalah menjadikan upacara Romawi Kuno pertengahan Februari tersebut menjadi Hari Perayaan Gereja pada tahun 496 M dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati Santo Valentine yang kebetulan diyakini wafat tanggal 14 Februari. Bahkan, keinginan untuk mengubah tradisi Romawi ini, para pendeta juga memutuskan mengganti kalimat “dengan nama tuhan Ibu” dengan kalimat “dengan nama Pendeta Valentine” sehingga dapat mengikat para pemuda tersebut dengan agama Nasrani.” Akan tetapi ada pula pendapat lain bahwa Kristen melakukan hal tersebut bukan ingin menarik simpati penduduk Roma, akan tetapi menandingi tradisi penduduk Roma. Yang jelasnya, ada keterkaitan yang erat antara tradisi dan kepercayaan Romawi Kuno dan kebijakan pihak Gereja dalam mempopulerkan Valentine Day. Mengenai siapa sesungguhnya Santo Valentinus, juga terjadi perbedaan pendapat. Versi pertama berpendapat bahwa Kaisar Claudius II, penguasa Romawi marah lalu menangkap dan memenjarakan Santo Valentinus karena telah berani mengatakan bahwa tuhannya adalah Isa al-Masih dan menolak menyembah tuhan-tuhan orang Romawi. Jadi, merayakan Valentine Day adalah penghormatan dan kasih sayang kepada Santo Valentinus yang dianggap sebagai pahlawan dalam mempertahankan keyakinannya sebagai penganut Yesus Kristus, sang anak tuhan. Versi kedua menyebutkan bahwa kemarahan Kaisar Claudius II berawal dari persepsinya tentang tentara muda bujangan lebih kuat dan tabah ketika berperang dari pada tentara yang telah menikah. Karena persepsi itu, kaisar melarang tentaranya yang masih pemuda menikah. Kebijakan itu secara diam-diam ditentang oleh Santo Valentinus dan dengan diam-diam pula menikahkan banyak pemuda. Ketika usaha Santo Valentinus ketahuan, kaisar memutuskan menghukum gantungnya dan eksekusinya bertepatan tanggal 14 Februari 269 M. Masih banyak lagi pendapat lain tentang siapa sesungguhnya Santo Valentinus. Bahkan pada abad ke-19, sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus di Via Tibertinus dekat Roma diidentifikasi sebagai jenazah Santo Valentinus. Jenazah tersebut lalu dikirim ke Gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia dan diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI tahun 1836. Di abad pertengahan, kisah Santo Valentinus dihubung-hubungkan dengan cinta romantis pada abad ke-14 oleh orang-orang Inggris dan Perancis. Mereka malah mempercayai pada tanggal 14 Februari sebagai hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Kepercayaan ini ditulis oleh sastrawan Inggris abad pertengahan, Geoffry Chaucer (abad ke-14 M). Meskipun terdapat banyak perbedaan tentang Santo Valentinus, yang jelasnya hari valentine berasal dari mitos dan legenda Romawi Kuno yang sarat dengan tradisi dan kepercayaan paganisme (pemberhalaan) lalu diadopsi oleh kelompok-kelompok Kristen tertentu. Dikatakan “tertentu” sebab pihak Gereja Katolik sendiri tidak semuanya sepakat siapa sesungguhnya Santo Valentinus yang dianggap sebagai martir pada tanggal 14 Februari. Akan tetapi perayaan Valentine Day pernah diperingati secara resmi di Gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia dan dilarang secara resmi tahun 1969. Tetapi masih terdapat beberapa kelompok gereja lain yang merayakannya. Adapun ucapan “My Be Valentine” juga mengandung makna yang debatable. Ken Sweiger mengatakan kata “Valentine” berasal dari bahasa Latin yang artinya sama dengan “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat, dan Yang Maha Kuasa”. Pada zaman Romawi kata ini ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi. Jadi jika seseorang mengatakan kepada kekasihnya “My Be Valentine” maka ucapan tersebut telah mengangkat derajat kekasihnya sebagai “tuhan”, na’udzu billahi min dzalik. Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa sejarah Valentine Day berasal dari negeri Barat dan sarat dengan kepercayaan-kepercayaan yang berkaitan dengan akidah dan jelas bertentangan dengan akidah Islam. Oleh karena kisah awal Valentine Day berasal dari Barat dengan agama dan budaya yang berbeda dengan umat Islam, maka perayaannya pun kerap kali dilakukan bertentangan dengan syariat Islam. Di Amerika dan beberapa negara Barat, misalnya, perayaan tersebut bisa terjadi pada malam perayaan Valentine Day pasangan laki-laki dan perempuan yang bukan suami istri tidur sekamar dan melakukan berbagai pesta yang mengumbar nafsu syahwat. Selain itu, di balik perayaan Valentine Day, juga terdapat unsur bisnisnya, baik berupa penjualan kado/hadiah berwarna pink, cokelat, termasuk kartu ucapan Valentine Day. Kartu Valentine pertama kali dicetak secara massal setelah tahun 1847 oleh Esther A. Howland (1828 – 1904) dari Worcester, Massachusetts. The Greeting Crad Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) pernah memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar satu milyar kartu Valentine dikirimkan pertahun dengan pembeli terbanyak 85% berasal dari kaum perempuan. Ini adalah hari raya terbesar setelah natal dan tahun baru. Dalam perkembangan selanjutnya, kartu tersebut perlahan berubah menjadi benda-benda perhiasan yang diberikan kepada perempuan lalu melakukan berbagai pesta yang memberikan kenikmatan sesaat. Oleh karena itu, remaja muslim dituntut untuk bersikap tidak ikut-ikutan merayakan hari valentine. Sebab mudharat jauh lebih besar dari manfaatnya. Bisa jadi mereka yang turut merayakannya akan rusak kemurnian akidahnya jika memang perayaan yang dilakukan oleh orang-orang Barat tersebut berkaitan dengan keyakinan ketuhanan mereka, yaitu yesus adalah anak tuhan. Perayaan itu juga bisa menjadi peluang besar bagi Iblis untuk menggoda dan mendorong manusia melakukan perbuatan-perbuatan zina yang dibungkus atas nama kasih sayang dan cinta sejati. Padahal dalam doktrin Islam, sesama manusia mesti menjalin kasih sayang, sebab Islam adalah rahmatan lil-‘alamin di mana sesama umat Islam mesti saling mencintai dan menebar cinta kasih ke segenap penjuru alam. Namun wujud kasih sayang tersebut bukan melakukan hal-hal maksiat dan dilakukan pada momen-momen tertentu, apalagi pada momen yang sarat dengan budaya dan kepercayaan agama lain yang akidahnya diyakini tidak benar. Akan tetapi kasih sayang dan saling mencintai dilakukan karena kecintaan kita kepada Allah SWT. Sebab, Allah memerintahkan kepada hamba-Nya untuk saling mencintai. Sebagaimana sabda Rasulul-Nya: “Tidaklah sempurna iman salah seorang di antara kamu sehingga ia mampu mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”. (al-Hadis) Jika saja kasih sayang dan rasa cinta diberikan kepada orang lain karena Allah, niscaya wujud cinta tersebut akan mempererat silaturrahim dan semakin dekat kepada Allah SWT. Umat Islam dipersilahkan bebas berkarya, tetapi bebas terbatas, yaitu kebebasan yang dibatasi oleh ajaran Islam yang sesungguhnya membebaskan diri dari kesesatan. Maka berbuatlah sesuai dengan ilmu yang kita miliki. Firman-Nya: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (Qs. Al-Isra’/17: 36). Ingat pula sabda Nabi SAW: “Barangsiapa meniru suatu kaum, maka dia termasuk dari kaum tersebut”. Oleh: Muhammad Kosim LA, MA – Guru Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 8 Padang

Monday, February 6, 2012

ARISAN KANCAU LAMAU KE 4


Assalamualaikum Wr Wb Kancaus…?

SALAM KANCAU LAMAU…!!!

Tuapau khabarau…? Semogau sehat wal’afiat …
Seperti pada kota –kota lainnya di Indonesia, praktis sejak bulan Nopember tahun lalu sampai dengan Januari bahkan menurut prediksi ahli cuaca nih diperkirakan sampai dengan medio Maret nanti wilayah Indonesia pada umumnya masih dilingkupi curah hujan yang cukup sering.
Begitu juga di Jabodetabek, fenomena “GIRAH SOJAN” ( …maksudnya Pagi Cerah Sore Hujan J) selalu terjadi, ada bagusnya juga sih fenomena alam yang “rada” teratur seperti itu, jadinya kita yang mau beraktifitas keluar rumah bisa mengantisipasi sekaligus memprediksi keadaan jalanan di Jabodetabek. Kalau pas hujan jalanan di Jakarta itu biasanya selain basah…( ya iyalah..? J)  juga kalo nggak macet… yaa macet banget…! L…  Trus apa hubungannya dengan kancau lamau…?
Itu dia, tanggal 29 Januari 2012 tepatnya hari Minggu Kancau Lamau kembali mengadakan “Hajatan BESAAR…” yaitu Arisan Kancau Lamau putaran ke 4 yang kali ini mendapat kehormatan untuk disinggahi rumah kancau kitau sekaligus sekretaris kancau lamau sanak kitau HELIYANA di Bintara Residence di Bekasi Barat.

Di luar rumah admin ( daerah Depok ) dari pagi hari Hujan dengan setianya terus mengguyur kompleks perumahan, hhmm jujur saja suasana begini membuat kita malas mau beraktifitas keluar rumah pinginnya dirumah saja nonton TV atau DVD sambil ditemani makanan kecil plus teh hangat atau kopi wuuiihh… lemak igau niaaan…? katau jemau Manna tu. Belum lagi godaan syaiton ( yg terkutuk..!) yang selalu membisiki… udaaah, nggak usah pergi hujan-hujan begini … yang lain juga banyak yang nggak bakalan datang… Depok ke Bekasi  jauuh lho…? mana hujan lagi..!  Mending di rumah saza… Zantaaai…!

Di tengah-tengah pergulatan melawan godaan si “ S “ yang terkutuk itu, tiba-tiba ada bunyi dering SMS masuk  dari seorang kancau lamau bunyinya begini “ SIAP SIAP LAH, KAMI LAH GUAK JALAN…”  Dengan semangat reformasi kami segera bangkit seraya berkata “ Sorry tan (syeiton) kali ini lu kalaah…! Gue berangkat dulu…! Gue menang..! Malaikat gue datang memberi  pertolongan… kesian de lu…! “
Tak lama kancau El dan Mas Reza datang dan tanpa berlama-lama kami segera berangkat menuju Bekasi kerumah kancau kita Helyana… pesan moralnya, selalu ada kancau yang siap membantu kesulitan kita, seperti kata pepatah Manna … THAT’S WHAT KANCAUS ARE FOR…!  J he..he..he… maksa.com.
Sepanjang perjalanan menuju Bekasi suasana langit mendung dan dibeberapa tempat sudah turun hujan, sepertinya kancaus yang lain juga mengalami hal yang sama, tak sabar rasanya ingin cepat sampai tuk bertemu dengan kancaus karena hampir empat bulan tidak bertemu sejak arisan kancau lamau yang terakhir.

Sesampainya di kediaman Helyana ada yang membuat kami surpraise.. ternyata sudah banyak kancaus  yang datang, hebat, hebat..! Salut buat semangat kancau lamau…! Semangat mereka melawan godaan dan rintangan patut diacungi jempol. Mungkin tak ada salahnya diberi julukan baru “Laskar Kancau Lamau” he..he..he… lebay dikit!

Kurang lebih pukul setengah dua belas acarapun dimulai, acara dibuka oleh pembawa acara lalu dilanjutkan dengan kata sambutan oleh ketua kancau lamau Makrizal Nedi ( Dank Rizal ), adapun poin utama dari beliau adalah “ Setiap anggota diharapkan untuk tertib membayar iuran arisan kancau lamau” demi kelancaran arisan kancau lamau… begitu pesan beliau… J, selanjutnya disambung dengan kata sambutan dari tuan rumah Heliyana yang diwakilkan oleh Dank Amirsyah Syamsi ( Mirza/Micha) suami dari kancau kitau Heliyana memberikan sambutan selamat datang untuk kancaus gegalawau.

Dan tibalah pada acara puncak yang ditunggu-tunggu yaitu….. “MAKAN SIANG” he..he..he.. J, soalnya cuacanya sangat mendukung kancaus, dari tadi hujan, hawanya dingin terus terang bikin cepat laper… ada yang istimewa dalam santap siang kali ini yakni temanya “CITA RASA MANNA” ada pendap, gulai terung, gulai pakis/taghuak, pepes ikan mas dan tak ketinggalan sambel tempoyak… wuiihh, mantap deh pokoknya…! Tapi berhubung aku ndiak galak durian, jadiau ndiak pacak menikmati sambel itu….tapi diwakilkan oleh istri J.

Selesai makan diteruskan dengan acara bebas yakni “sesi ngerumpi” ( eh.. kasih tau dong ngerumpi  bahasa Manna au tuapau..? ), Ibu-ibu asyik banget ngobrol sambil bercanda ria seperti tanpa beban, senangnya melihat mereka seperti lepas dari rutinitas sehari-hari. Eits! tunggu dulu jangan salah, bapak-bapaknya juga nggak mau ketinggalan, mereka juga asyik berdiskusi dengan berapi-api sambil telunjuknya mengacung keatas, topiknya  tentang apa saja, topik politik…? so pasti kancaus, semua topik politik terkini habis dibahas semua kayak nara sumber acara talk show di TV padahal gak dibayar… hi..hi..hi…! Nggak apa-apa… itung-itung latihan ntar kalo diundang di TV nggak kagok lagi… J

Upps.. hampir lupa, kita juga kehadiran tamu istimewa yaitu para tetuau kitau ( kalo penyebutannya salah mohon maaf, mohon pencerahan…! ) Ibunya kancau kitau Dewi Agustina dan Ibunda dari Mirza, mereka juga asyik tuh ngobrolnya, kira-kira ngobrolin apa yaa..? Huss… ndak kruan ajau kaba ni, titu urusan jemau tuau…! Iya deh selamat datang ya Nek diacara kancau lamau, soalnya dengan kehadiran mereka untuk PERTAMA KALI nya acara arisan kancau lamau dihadiri oleh TIGA GENERASI…. Mantaap..!  Jangan kapok  ya  Nek, ditunggu diacara arisan berikutnya..!
Oh ya, ada wajah baru juga yang hadir yakni Mas Bagus suami dari kancau kitau Dewi… sugeng rawuh mas Bagus selamat datang di Kancau Lamau dan juga sikecil yang lucu dan ngegemesin yaitu Xavier Zia Muhammad… sekali lagi... selamat datang semuanya.
Dan yang ini nggak kalah serunya, kancaus lamau junior (alias anak-anak), biar diluar hujan mereka tetap semangat tuh bermain walau sampai ada yang bajunya basah kena hujan, yah begitulah anak-anak semangatnya seperti  nggak pernah habis… selalu aktif.

Tak terasa waktu sudah menjelang sore saatnya pamit dengan tuan rumah, tapi seperti biasa sebelum pulang acara photo-photo dulu, semuanya pada pasang gaya… seru abis pokoknya. Terima kasih kancaus gegalawau yang telah mau meringankan langkah menghadiri arisan kancau lamau untuk bersilaturrohim, Insya Allah  menjadi ibadah dan mendapat ganjaran pahala dari Allah SWT.

Sampai jumpa di acara arisan kancau lamau berikutnya di kediaman kancau kitau Edwin di Depok bulan Maret 2012 nanti… Datang Yaa…?

Wassalamu’laikum Wr Wb

Kancau Lamau in action... 
Kancau Lamau
Pembukaan oleh pembawa acara


Tiga generasi...





Pak Ketua memberi kata sambutan...
Kata sambutan dari Tuan Rumah oleh Micha
Serius banget nih...!

Ciluuuk ... baaa...!